Assalaamu'alaikum
warohmatullahi wabarokatuh
Sering
kita dengar hal" dibawah
ini :
* Jika Anak dibesarkan dengan
celaan, ia belajar memaki
* Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
* Jika anak dibesarkan dengan
ketakutan,ia belajar gelisah
* Jika
anak dibesarkan dengan rasa
iba, ia belajar menyesali diri
* Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri
* Jika anak dibesarkan dengan iri
hati, ia belajar kedengkian
* Jika anak
dibesarkan dengan
dipermalukan, ia belajar merasa
bersalah
* Jika anak dibesarkan dengan
dorongan, ia belajar percaya diri
* Jika anak dibesarkan dengan
toleransi, ia belajar menahan diri
* Jika anak dibesarkan dengan
pujian, ia abelajar menghargai
* Jika anak dibesarkan dengan
penerimaan, ia belajar mencintai
* Jika anak dibesarkan dengan
dukungan, ia belajar mengenali
tujuan
* Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi,ia belajar kedermawanan
* Jika anak dibesarkan dengan
kejujuran dan keterbukaan, ia belajar
kebenaran dan keadilan
* Jika anak dibesarkan dengan rasa
aman, ia belajar menaruh kepercayaan
* Jika anak dibesarkan dengan
persahabatan, ia menemukan cinta
dalam kehidupan
* Jika anak dibesarkan dengan
ketenteraman, ia belajar berdamai dengan pikiran (Dorothy Law Notle)
Mari kita kombinasikan dengan
cara islam^_^
Anak adalah anugerah
terindah
dalam hidup ini. Ia adalah amal
yang akan kita tinggal didunia. Karena satu diantara amalan yang
tak akan terputus di dunia ini
adalah anak yang sholih dan sholihah.
Namun anak sekaligus
permata dalam keluarga, yaitu
sebuah amanah yang harus dijaga. Penanaman aqidah yang benar
dalam diri anak akan membuahkan
akhlak yang baik dalam
kehidupannya. Karena buah dari
keimanan yang baik adalah
akhlakul karimah (Akhlak yang Mulia).
Tanamkan pemahaman Islam
yang benar yang sesuai dengan Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW.
Jauhkan ia dari budaya hedonis
barat yang telah menyerang umat muslim dunia. Bekali dia dengan
pemahaman ilmu keislam yang
benar agar ia bisa menakar mana
yang sesuai dengan syariat dan
mana yang hanya keabu-abuan
atau kemungkaran.
Jauhkan dia dari Ghoswul Fikri
(Perang pemikiran) yang telah
ditancapkan kaum kapitalis
melalui tiga sarana (F3) : Fun
(Hiburan), Food (Makanan), Fashion (Pakaian atau cara berbusana atau tata cara bergaya)
Ajari anak dengan hiburan yang
benar, kenalkan budaya Islam
yang sesuai dengan syariat’nya.
Kenalkan pada syair dan lagu serta music yang benar, yang dihalalkan oleh Islam, yang bisa menumbuhkan ghiroh juangnya
untuk tertegaknya Islam,kenalkan
pada ilmu dan teknologi yang
benar agar ia bisa memakainya
untuk kejayaan Islam tak sekedar untuk memenuhi nafsunya.
----- (susah neeh , kebanyakan anak sekarang lagunya Justin bieber :(
Ajari mencari dan memakan yang
toyyib (baik) dan halal agar ia tak
tercampuri barang haram dari proses mencari dan memakannya.
Sehingga kesholihannya terjaga
dari barang haram yang tak disangka-sangka. Karena makanan akan membentuk tubuh manusia.
Jika bahan pembentuk susunannya toyyib dan halal maka hasilnya
pun akan toyyib dan halal, yaitu
sebuah tubuh yang mencerminkan
kesholihan dan terus bercahaya
dimanapun ia berada.
Ajari anak
untuk berpakaian sesuai Syari’atnya. Kenalkanlah pakaian
yang bisa menutup auratnya.
Bila laki-laki antara pusar dan
lututnya…dan bila wanita seluruh
tubuhnya kecuali telapak tangan dan mukanya.
Biasakan memakai jilbab untuk
anak perempuanmu…karena itu
akan menjaga kehormatannya dan gampang untuk dikenali bila telah baligh.
Didik ia menjadi pribadi idaman
harapan Allah, didik ia dengan kemandirian dan semangat
pengorbanan terhadap agamanya.
Agar bilamana Rabb-nya menyeru
untuk melaksanakan kewajibannya
berjuang
menegakkan Syari’atNya ia tak enggan lagi untuk
melaksanakannya.
Semoga kita
semua bisa menjadi
orang tua yang bijaksana dan
mendidik anak dengan keikhlasan
dan kesabaran karena Allah semata.
♥♥`*•.¸¸.•* (¸.•'´ (¸.•'´*¤*
`'•.¸) `'•.¸)
`*•.¸¸.•*♥♥
Mari kita jadikan anak-anak kita
seperti Abu Bakar Ashidiq yang
teguh kejujuran dan keimanannya, mari kita jadikan anak kita Umar bin Khottob yang tegar dan berani
kepada kafir durjana, Mari kita didik anak kita menjadi
Ali bin Abi Tholib yang tangkas
akan keahlian perangnya, Mari kita didik menjadi Usman bin
Affan yang rela meninggalkan
harta kemewahannya demi
keimanannya.
Mari kita didik menjadi Khodijah
yang selalu setia dengan pengorbanannya dan keteguhan
imannya.
Mari kita didik menjadi Aisyah yang
encer otak dan
kepiawaiannya, mari kita didik
menjadi Fatimah yang bisa menentramkan suaminya, mari
kita didik menjadi Asiyah yang
bisa menebar kesabaran atas semua takdir hidupnya dan mari
kita didik seperti Naila yang sangat
setia terhadap suaminya.
♥♥`*•.¸¸.•* (¸.•'´ (¸.•'´*¤* `'•.¸) `'•.¸)
`*•.¸¸.•*♥♥
Jadilah Lukman yang
selalu berpesan pada anaknya…
”…..Wahai
anakku ! Janganlah
engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar” Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik kepada)kedua orang tuannya.
Ibunya telah mengandungnya
dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam usia dua
tahun.
Bersyukurlah kepadak Ku
dan kepada Orang Tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu. Dan jika
keduanya memaksamu
untuk mempersekutukan Aku
dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah
keduannya di dunia dengan baik,
dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepadaKu.
Kemudian
hanya kepada-Ku tempat
kembalimu, maka akan Aku beritahu kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
“Wahai anakku !
Sungguh, jika ada
(sesuatu perbuatan)
seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi, Niscaya Allah akan memberinya (balasan).
Sesungguhnya Allah Maha
Luas dan Maha teliti.
Wahai anakku !
Dan Laksanakanlah Sholat dan suruhlah manusia berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang munkar dan bersabarlah terhadap
apa yang menimpamu, sesungguhnya
yang demikian itu
termasuk perkara yang penting.
Dan
janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena
sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh,
Allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong dan membanggakan
diri.
Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.
Sesungguhnya seburuk-buruk
suara ialah suara keledai” (QS.
Lukman : 13-19)
“Dan barang siapa
berserah diri
kepada Allah, sedangkan dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya dia telah berpegang
kepada buhul (tali) yang kokoh.
Hanya kepada Allahlah kesudahan
segala urusan (QS. Lukman : 22)
♥♥`*•.¸¸.•* (¸.•'´ (¸.•'´*¤* `'•.¸) `'•.¸) `*•.¸¸.•*♥♥ SMOGA BERMANFAAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar